Sinergi Ekonomi Sirkular dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Desa Sukoreno, Prigen

Abstract

Artikel ini membahas integrasi prinsip ekonomi sirkular dengan inisiatif pemberdayaan masyarakat di Desa Sukoreno, Prigen, Pasuruan, sebagai strategi menuju pembangunan desa mandiri dan berkelanjutan. Desa yang memiliki potensi agraris dan budaya ini menghadapi tantangan serius berupa timbulan sampah rumah tangga sebesar 2–2,5 ton per hari, yang sebelumnya belum dikelola secara terpilah. Melalui program kolaboratif yang melibatkan pemerintah desa, BUMDes, kelompok PKK, dan warga, diterapkan model pengelolaan terpadu melalui sosialisasi, pelatihan, serta penerapan teknologi tepat guna. Intervensi utama mencakup pendirian bank sampah dan fasilitas TPS 3R, penggunaan mesin pemilah dan pencacah plastik, serta pelatihan kewirausahaan berbasis daur ulang dan budidaya maggot. Program ini berhasil mengubah perilaku masyarakat, dengan 90% rumah tangga konsisten memilah sampah, mengurangi sampah yang masuk ke TPA sebesar 40%, serta meningkatkan pendapatan desa dari kegiatan daur ulang sebesar 15% dalam tiga bulan pertama, dan diproyeksikan mencapai 20% per tahun. Selain capaian teknis dan ekonomi, program ini juga diperkuat dengan dukungan regulasi melalui peraturan desa tentang kewajiban pemilahan sampah, yang memastikan keberlanjutan program. Sinergi antara ekonomi sirkular dan pemberdayaan masyarakat ini telah mengubah paradigma sampah dari beban lingkungan menjadi sumber daya ekonomi